Landscape adalah suatu tempat, wadah atau ruang rekonstruksi yang sengaja ditata untuk berbagai tujuan yang didasari atas persyaratan fungsi, bentuk dan estetika, yang dijiwai oleh hubungan manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia dan manusia dengan alam lingkungannya. Ciri khas pertamanan Lamongan tidak saja tercermin dari segi arsitektural, fungsi dan estetikanya saja, melainkan juga dari penempatan elemen tamannya sesuai dengan pengider bhuana -- energi kekuatan Tuhan di sembilan penjuru mata angin. Jadi, pada hakikatnya ciri pertamanan Lamongan dijiwai filosofi budaya lamonganitu sendiri.
KEKHASAN dan keunikan pertamanan Lamongan sebagai kearifan lokal, sangat berpotensi bisa dikembangkan sebagai keunggulan lokal di bidang desain pertamanan. Fakultas Pertanian Universitas Unibraw akan berupaya menggali, meneliti sumber-sumber pengetahuan lokal di bidang pertamanan lamongan, untuk menghasilkan konsep, produk atau desain taman yang bernilai kompetitif.
Demikian antara lain kesimpulan dari "Seminar Arsitektur Pertamanan Lamongan" yang dilaksanakan oleh FP Unibraw, serangkaian hari jadinya yang ke-38 dan Dies Natalis Unud ke-43, pada Senin (26/9) lalu di Gedung Pasca Sarjana Unibraw. Seminar ini melibatkan pembicara dari Ikatan Arsitek Lansekap Indonesia (IALI). Pelaksanaan seminar pertamanan ini juga dikaitkan dengan usulan FP Unibraw ke Dirjen Pendidikan Tinggi, untuk membuka Program Studi Arsitektur Pertamanan S1, masih dalam proses perbaikan proposal.
Konsep Alami
Secara konsep, pengertian tentang taman Lamongan sama dengan pengertian taman pada umumnya. Namun secara khusus, perancangan taman lamongan lebih menekankan pada taman alami yang merupakan wujud miniatur Dalam filosofinya, arsitektur pertamanan lamongan adalah keselarasan dan keseimbangan antara Tuhan, alam dan sesama manusia -- tiga penyebab kebaikan. Ketiga unsur keselarasan itu, dalam suatu rumah terimplemenasikan berupa tempat suci, halaman, flora fauna dan elemen pelengkap ruang luar. Sedangkan wujud perancangannya merupakan satu-kesatuan dengan perancangan bangunan arsitekturnya.
Komponen lingkungan pertamanan lamongani meliputi unsur lingkungan abiotik (lokasi, tata ruang, air, tanah, batuan, topografi dan iklim), biotik (vegetasi, fauna), dan budaya . Dari segi fungsinya, taman lamongan memiliki fungsi rekreatif, tempat melilacita, sosial, tempat kontak sosial masyarakat, agraris (mata airnya juga dimanfaatkan untuk mengairi sawah), religi, tempat aktivitas keagamaan, ekologi, perlindungan/konservasi alam lingkungan. menjaga keseimbangan kosmos, memperlakukan ruang secara tepat sesuai fungsinya dan unsur tanamannya bisa difungsikan untuk kegiatan religi dan pengobatan =.
ada beberapa tanaman yang dapat dan tidak dapat digunakan sebagai kelengkapan. Bagian tanaman yang paling banyak dipakai adalah bunga, buah dan daun. Selain punya keindahan, bunga yang berbau harum dapat memberikan pengaruh kesucian dan membantu pemusatan pikiran menuju Tuhan. Dari aspek pengobatan, pertamanan tradisional Bali secara keseluruhan sebenarnya sudah merupakan usadha atau pengobatan karena dapat menghilangkan stres, kelelahan, kebingungan, kemarahan, dll. Per individu tanamannya, juga sering dipakai sebagai obat.
Tanaman bisa dipakai sebagai obat, bukan saja karena keindahan tamannya, tetapi juga karena aura yang dipancarkan oleh tanaman yang ada di dalam suatu taman. Aura tanaman adalah gejala energi cahaya yang ada pada setiap tanaman. Aura ini memiliki energi panas atau dingin, yang bisa mempengaruhi perilaku manusia. Aura bisa berpengaruh pada manusia karena manusia juga memiliki aura pada tubuhnya. Namun, aura pada manusia bisa diubah dengan pengendalian emosi, perenungan dan penyadaran diri. Sedangkan aura pada tanaman sifatnya permanen.
Berdasarkan kajian warisan budayanya, taman lamongan merupakan salah satu unsur lingkungan yang mencerminkan keindahan, perdamaian, kesuburan dan kemakmuran, serta atribut kestabilan dan keagungan. Dari aspek sosial ekonominya, seyogyanya taman lamongan juga memiliki dampak ekonomi yang bisa mensejahterakan masyarakat. Seperti kabupaten yang memiliki peninggalan karya arsitektur pertamanan, seyogyanya dapat memberikan kesejahteraan bagi masyarakat di sekitarnya.
Pengendalian hama penyakit tanaman pertamanan di lamongan , sampai saat ini belum mendapatkan perhatian. Disarankan, metode pengendaliannya menggunakan konsep PHT (Pengendalian Hama secara Terpadu), dengan pendekatan ekologi, sehingga cara kerjanya tidak bertentangan dengan kaidah-kaidah ekologi.
Nilai Universal
Nilai-nilai universal konsep perancangan taman lamongan sebenarnya sudah pernah diperkenalkan pada kongres pertamanan internasional di Kota Florence, Italia, 12-15 Oktober 1996 oleh IALI Pusat. Konsep pertamanan tradisional lamongan dipilih untuk dipresentasikan dalam kongres itu karena kebetulan temanya adalah "Firdaus di Atas Taman-taman Bumi Abad ke-21". Tema ini diangkat karena di mana-mana telah terjadi penurunan (degradasi) kualitas lingkungan di bumi.
Oleh karena ada kesamaan konsep taman lamongan dengan tema, tujuan dan sasaran kongres, maka IALI Pusat di Jakarta tertarik mempresentasikan nilai-nilai universal konsep taman tradisional yang senantiasa mampu menjawab tantangan zaman. Di lamongan ada yang mengajarkan manusia untuk senantiasa berpikir bijak, bercermin ke masa lalu dan mempertimbangkan kondisi masa depan , agar bisa mengambil keputusan terbaik pada masa kini.
Adanya bentuk-bentuk perencanaan taman yang juga memiliki nilai universal. Pada hakikatnya, konsep filosofinya mengandung upaya penyelamatan (konservasi) sumber mata air alam dan memperhatikan siklus ekologi untuk keseimbangan ekosistem alam (keseimbangan di dalam kosmos).
Semua kearifan lokal yang ada di dalam taman tradisional Bali ini merupakan hal yang sangat membanggakan. Kekhasan dan keunikannya merupakan suatu indigenous (kekhasan lokal) yang berpotensi untuk bisa dikembangkan sebagai keunggulan lokal di bidang desain pertamanan. Pengembangan budaya lokal untuk menghasilkan keunggulan lokal di bidang pertamanan memerlukan reinterpretasi guna memperoleh makna baru tanpa merusak nilai-nilai esensialnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar